Sunday, April 29, 2018

Contoh Gaya Hidup Sehat , Jangan Terpengaruh Iklan!

Sponsor : MEDALPoker.com


Setiap orang pasti punya banyak keinginan. Hal itu wajar. Akan tetapi, keinginan yang tidak dapat dikendalikan akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Hidup boros dan tanpa memikirkan bagaimana cara seharusnya menghargai dan menggunakan uang adalah hal yang ceroboh dan dapat mengakibatkan keuangan tergangu.

Sebuah artikel Huffington Post menyebutkan beberapa hal yang perlu dihindari agar tidak menjadi orang yang merugi lantaran tidak bisa menghargai dan menggunakan uang sebagaimana mestinya. Berikut ini tips-tips yang dapat menghadirkan gaya hidup hemat dalam keseharian.

1. Batasi Seringnya Melakukan Pembelian

Kebiasaan ini sudah mandarah daging dalam diri banyak orang. Sifat konsumtif adalah salah satu sifat yang dapat menjadikan diri terpuruk. Mulai saat ini cobalah untuk menanyakan pada diri sendiri apakah benar-benar membutuhkan barang yang akan dibeli? Ataukah hanya keinginan? Perbedaan yang mendasar di antara keduanya, yaitu keinginan adalah rasa yang didominasi nafsu manusia, sedangkan kebutuhan adalah keinginan yang didasari dorongan eksternal yang mengakibatkan seseorang harus bergantung pada benda atau hal tersebut.

2. Pintar dalam Berbelanja

Saat ini teknologi sudah banyak membantu semua orang dalam melakukan aktivitas. Salah satunya adalah di bidang informasi. Menjadi orang yang cerdas adalah salah satu kunci untuk bisa mengubah hidup. Salah satunya dengan mencari banyak informasi tentang harga murah dan tempat mana yang akan memberikan banyak keuntungan bagi kita.


3. Jangan Terpengaruh Iklan

Seperti diketahui, tim pemasar biasanya akan berusaha dengan daya upaya menghasilkan iklan yang menarik bagi konsumen. Sebagai pembeli yang cerdas, tentunya Anda harus berhati-hati agar dapat menyaring informasi melalui iklan.

Visualisasi yang menawan dan tulisan yang persuasif memengaruhi Anda untuk mencoba produk tertentu adalah trik yang diciptakan tim pemasaran. Jangan mudah terbawa dan terpengaruh iklan. Kembali lagi, tanyakan pada diri Anda, apakah memang benar membutuhkan benda itu.

4. Menciptakan Kreasi

Anda pasti memiliki banyak keahlian yang terpendam. Cobalah untuk berkreasi dan meminimalkan membeli produk orang lain atau pabrikan. Sebagai contoh, apabila Anda hobi berkebun, kenapa tidak kita mencoba untuk berkebun di halaman rumah. Atau juga apabila Anda bisa mengerjakan kerajinan tangan, mengapa tidak mencoba membuat kebutuhan alat tulis ataupun kebutuhan perabot dapur dari buah karya sendiri. Di samping dapat menghemat pengeluaran, berkreasi akan mampu membuat diri puas dan lebih percaya diri.

5. Biasakan untuk Saling Berbagi

Berbagi di sini bukan berarti Anda harus membagi kebutuhan dengan orang lain atau saudara. Yang dimaksudkan berbagi di sini adalah kalau Anda sedang membutuhkan peralatan yang tidak dimiliki dan bersifat temporer, Anda bisa berbagi dengan saudara atau tetangga. Sebagai misal, ketika memperbaiki motor yang rusak, terkadang Anda memerlukan peralatan atau kunci-kunci untuk membuka dan membenahi motor. Di sini bukan berarti Anda harus membeli semua peralatan itu. Cobalah menanyakan kepada tetangga atau teman apakah mempunyai peralatan tersebut. Anda dapat meminjamnya. Tentu saja dengan syarat menjaga peralatan tersebut sebaik-baiknya.

Selain dapat membina hubungan sosial, metode berbagi ini juga akan mempererat persahabatan dan hubungan sosial. Asalkan, dapat saling menjaga hal-hal yang menjadi privasi dari orang yang diajak untuk berbagi. Terkadang mode ini juga akan menimbulkan masalah karena banyaknya orang yang tidak mau dan tidak menghormati apa yang dimiliki orang lain.

Ubah Gaya Hidup Menjadi Lebih Ekonomis

Kadang-kadang mengikuti gaya hidup akan membawa Anda ke dalam gaya hidup konsumtif. Gaya hidup yang dapat membawa efek negatif bagi kehidupan. Untuk itu, perlunya kedewasaan dalam menyikapi gaya hidup. Apalagi gaya hidup pasti akan datang pada setiap era yang berlainan yang punya tren sendiri pada masanya.

Saturday, April 28, 2018

Merasa Selalu Kekurangan? Coba 8 Cara Hidup Sederhana Ini Deh

Sponsor : MEDALPoker.com

Masyarakat dunia saat ini sedang diarahkan ke pola pikir hedonis yaitu pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan hidup. Salah satunya hobi belanja, seseorang itu baru akan puas jika sudah bisa membeli baju, sepatu dan tas bermerk.

Tidak salah jika kamu ingin membeli barang-barang bermerk tetapi tujuannya bukan untuk mencari kebahagiaan atau memuaskan kesenangan. Padahal bahagia itu sederhana. Nah, bagaimana cara hidup sederhana supaya kamu lebih bahagia?

1. Ubah cara pandang tentang hidup sederhana
Lawan dari hidup sederhana adalah hidup mewah. Seringnya kita menyamakan hidup sederhana itu seperti orang yang terlihat tidak punya uang, miskin dan menyedihkan. Sebaliknya jika kita bisa memakai barang bermerk, makan di restoran dan selalu naik kendaraan mewah itu ciri orang kaya, banyak uang padahal kenyataannya banyak orang yang benar-benar kaya memilih hidup sederhana. Sedangkan yang sebenarnya memiliki uang pas-pasan selalu ingin terlihat hidup mewah sampai-sampai hutang kartu kredit menumpuk di luar batas kemampuan.

2. Bersyukurlah
Bersyukurlah kamu bisa hidup dalam kecukupan, tidak kurang makanan, pakaian dan ada tempat tinggal  itu sudah lebih dari cukup. Lihatlah orang-orang yang masih kurang beruntung dibanding kamu. Bersyukur membuat hidupmu lebih bahagia, tanpa rasa syukur kamu justru akan terus gelisah untuk meraih yang tidak bisa kamu raih.

3. Tahan keinginanmu untuk membeli barang-barang
Kamu masih punya 2 pasang sepatu yang masih bagus dan bisa dipakai, tahan dulu keinginanmu untuk membeli yang baru. Tutuplah mata pada promo toko yang menawarkan diskon besar padamu. Bukan hanya sepatu, kamu juga harus menahan keinginanmu membeli baju, tas dan lainnya jika kamu masih punya yang lama dan bisa dipakai. Tahan keinginanmu untuk memboroskan uang demi penampilan.

4. Cermat dalam mengatur keuangan
Buatlah catatan pengeluaran dan pemasukan bulanan dengan teliti. Jangan sampai pendapatanmu lebih besar daripada pemasukanmu ya. Bijaklah dalam menggunakan kartu kredit. Kalau kamu masih punya banyak hutang kartu kredit, ada baiknya jika kamu melunasinya  segera. Belanjakan uangmu untuk kebutuhan sehari-hari.

5. Jauhkan rasa gengsi
Yang terlebih penting untuk menjalani cara hidup sederhana adalah kamu perlu membuang jauh rasa gengsi dan malu. Artis kaya saja mau menjauhkan rasa gengsi untuk naik ojek online seperti Dian Sastrowardoyo, makan di kaki lima seperti Nagita Slavina atau seperti Sarwendah yang tampil apa adanya dengan dasternya padahal mereka artis yang kaya raya lho. Kalau kamu gimana?

6. Hidup sederhana dengan tetap giat bekerja
Hidup sederhana bukan berarti kita bermalas-malas supaya menjadi miskin, justru sebaliknya. Kamu harus bekerja dengan rajin supaya bisa meningkatkan taraf hidupmu. Dengan bekerja, kamu akan mempunyai tujuan hidup yang lebih besar lagi misal kamu sedang menjadi karyawan biasa yang ingin membuka usaha sendiri, maka kamu akan berusaha untuk menabung supaya memiliki modal buat buka usaha.

7. Hiduplah di bawah kemampuan
Hidup di bawah kemampuan  contohnya jika seseorang makan di warung makan biasa dengan harga 50 ribu padahal sebenarnya ia mampu untuk makan di restoran dengan harga 200 ribu. Atau seseorang yang bergaji 10 juta sebulan tapi ia lebih memilih membeli motor dibanding harus menaiki mobil yang dibeli secara kredit.

8. Kendalikan dirimu saat melihat apa yang dipakai orang lain
Teman sekantor baru membeli baju lengkap dengan tas, sepatu dan asesoris. Tahanlah dirimu untuk tidak merasa iri. Daripada membelanjakan uang untuk hal seperti itu, lebih baik investasikan uangmu untuk membeli emas, saham atau investasi yang menguntungkan lainnya. Kamu akan terkejut melihat uangmu akan terkumpul lebih cepat dibanding saat kamu menyukai belanja.

Nah, tertarik tidak untuk mulai menjalani cara hidup sederhana di atas? Atau kamu terus ingin berkubang dalam lingkaran keinginan hidup hedonis yang tak ada habisnya jika dituruti? Percayalah hidup sederhana itu lebih membahagiakan.

Tanda - tanda Gaya Hidup dan Keuangan Tak Seimbang

Sponsor : MEDALPoker.com

Kegiatan merencanakan keuangan seharusnya dijadikan kebiasaan dan keharusan untuk mengetahui alurnya.

Meski sudah bekerja bertahun-tahun, angka gaji sebenarnya di atas rata-rata tetapi entah mengapa tetap saja kurang, tagihan tak kunjung berakhir, dan tabungan pas-pasan, maka ada kemungkinan gaya hidup dan keuangan Anda tak seimbang.

Berikut ini adalah tanda-tanda untuk diwaspadai dan tips untuk menyeimbangkan gaya hidup:

1. Tak jelas berapa yang sudah dikeluarkan
Mengetahui secara pasti pemasukan dan pengeluaran keuangan adalah suatu keharusan, seberapa pun penghasilan Anda.

Begitu Anda mengetahui ke mana alur keuangan, Anda bisa mengambil tindakan-tindakan korektif untuk memperbaiki masalah pada keungan.

2. Menghabiskan 20 persen dari pemasukan untuk belanja
Bila Anda terbiasa menghabiskan setidaknya 20 persen dari pemasukan untuk belanja dan kesenangan sementara, sebaiknya mulai waspada.

Bila Anda memang benar-benar suka berbelanja, maka sisihkan dana setidaknya 5 persen dari gaji sejak awal untuk memuaskan keinginan untuk berbelanja.

Jangan biasakan untuk menghabiskan kuota dana untuk berbelanja itu di awal bulan. Biasakan untuk berbelanja di akhir bulan, ketika Anda sudah melihat barang-barang di berbagai tempat dan selesai membandingkan barang-barang tersebut dari satu tempat ke tempat lain. Ikuti pula berita-berita diskon dan upayakan untuk mencatat tanggal-tanggal dan barang-barang diskon. Berupaya hemat tak ada salahnya, kan?

3. Makan di restoran lebih dari 10 kali dalam sebulan
Makan terlalu sering di restoran, terutama yang harganya di atas rata-rata benar-benar bisa memberatkan keuangan. Di luar harga makanan yang mahal, akan ada tambahan beban pajak, beban pelayanan, dan sebagainya yang akan menambah pengeluaran. Upayakan untuk mengatur keuangan dengan memasak sendiri makanan Anda. Selain itu, memasak dan merencanakan sendiri menu makanan, Anda juga bisa mengatur kalori yang Anda asup sehari-hari.

4. Tak punya asuransi kesehatan atau jiwa
Bila Anda tidak memiliki pemasukan tetap, asuransi kesehatan adalah hal yang penting, karena beberapa hari diopname di rumah sakit saja bisa menghabiskan banyak uang.

Asuransi kesehatan akan lebih dibutuhkan bila Anda memiliki tanggungan, seperti anak, orangtua, atau lainnya. Jadi, upayakan untuk mengambil asuransi kesehatan dan/ jiwa untuk memproteksi diri dan keluarga. Tak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.

5. Sebanyak 15 persen gaji habis untuk biaya transportasi
Bila Anda sehari-hari bepergian menggunakan alat transportasi umum, cobalah hitung total pengeluaran yang perlu disiapkan untuk biaya transportasi itu dalam sebulan.

Biaya transportasi dalam sebulan bisa menjadi pengeluaran yang sangat menguras. Pertimbangkan alternatif lain bila ternyata biaya transportasi Anda dalam sebulan bisa mencapai atau melebihi 15 persen dari gaji sebulan.

6. Hanya sedikit sisa dari gaji per bulan
Menjelang akhir bulan Anda kerap menunggu tanggal gajian berikut untuk bisa bertahan hidup. Amat umum bagi keuangan Anda untuk mengalami masalah kekurangan uang sebelum tanggal gajian berikutnya.

Setelah pengeluaran harian, pembayaran tagihan bulanan, dan investasi, seharusnya Anda memiliki setidaknya sisa uang sebesar 8-10 persen untuk digunakan sebagai dana darurat atau tabungan. Bila tak ada sisa dana itu di akhir bulan, Anda patut mempertimbangkan kembali pengeluaran yang tak krusial.

7. Tak ada dana darurat
Tabungan atau dana darurat umumnya berisi dana sejumlah total 3-6 bulan dari gaji bulanan. Dana darurat ini seharusnya bisa membantu Anda bertahan hidup seandainya terjadi hal-hal yang tak diinginkan atau ada kejadian luar biasa, seperti perbaikan rumah yang perlu disegerakan, biaya pengobatan dadakan, atau pemecatan. Bila tak memilikinya, apa rencana Anda bila terjadi tragedi? Cobalah untuk menyisihkan dana secukupnya setiap bulan hingga cukup.

8. Tak suka perencanaan keuangan
Merencanakan keuangan adalah bagian penting dari kehidupan harian. Jadi, cobalah untuk merencanakan keuangan bulanan, termasuk menyeimbangkan pengeluaran, pemasukan, perencanaan untuk belanja, bepergian, dan sebagainya. Tak ada salahnya bila sesekali perhitungan meleset dan lebih dari perkiraan, namun jangan sampai menjadi kebiasaan.

9. Tak ada investasi
Bila Anda tidak terbiasa menyisihkan 20 persen dari gaji untuk investasi maka sebaiknya mulai segera. Konsultasikan dengan perencana keuangan untuk membantu memilih instrumen finansial terbaik Anda. Menabung dan berinvestasi harus dibuat semenarik mungkin.

10. Ada banyak tagihan kartu kredit tak terselesaikan
Hidup dalam hutang adalah hal yang akan menggerogoti finansial Anda di masa depan. Jadi, upayakan untuk menyelesaikan segala tagihan yang sudah melewati batas. Bila Anda sering tergoda untuk berbelanja karena adanya kartu kredit, cobalah untuk memasang batas kartu kredit pada jumlah yang minim atau jangan dibawa bila akan berbelanja.

5 Manfaat Gaya Hidup Minimalis untuk Keuangan

 Sponsor : MEDALPoker.com

Nah, secara umum, gaya hidup minimalis yang sudah diterapkan oleh sejumlah orang, biasanya meliputi beberapa hal berikut ini.
  • Menyortir barang-barang yang memang dibutuhkan dan yang tidak
  • Tidak segan menjual atau membuang barang-barang yang memang tidak dibutuhkan
  • Mengurangi belanja barang-barang baru jika tidak benar-benar diperlukan
  • Hanya membeli barang-barang berkualitas sehingga tidak terlalu sering belanja
  • Tak hanya menghemat uang, penerapan gaya hidup ini diharapkan bisa mengurangi stres para pengikutnya
Tertarik untuk mencoba?
Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan memulai gaya hidup minimalis, khususnya dari segi keuangan. Perhatikan saja beberapa orang terkaya di dunia maupun Indonesia, misalnya Mark Zuckerberg atau Bob Sadino. Mereka tampil dengan pakaian itu-itu saja. Nah ini salah satu bentuk penerapan gaya hidup minimalis.


1. Mengurangi stres

Sering merasa barang-barang di rumah berantakan karena memang terlalu banyak? Padahal baru kemarin Anda membereskan rumah. Dengan hidup minimalis, maka tidak ada lagi masalah klasik seperti itu.Barang-barang yang sedikit tentu jauh lebih mudah untuk dirapikan. Manfaatnya tentu saja mengurangi stres karena jadi tidak harus memikirkan soal beres-beres rumah setiap saat. Minim stres, minim ongkos ke dokter juga.

2. Punya banyak waktu buat kegiatan produktif

Jika tidak perlu sering membereskan rumah, maka waktu tersebut bisa Anda pergunakan untuk kegiatan produktif. Misalnya, sepulang kantor, Anda bisa menyelesaikan pekerjaan sampingan dibandingkan harus terbeban beres-beres. Kerapian rumah terjaga, uang pun bertambah.

3. Punya cukup waktu untuk istirahat

Istirahat penting untuk produktivitas. Dengan istirahat, Anda seperti disegarkan kembali dan tenaga pun pulih. Besok siap untuk balik kerja, kan?

4. Bebas dari keinginan membanding-bandingkan

Ini yang paling krusial. Sering kali kita jadi konsumtif karena membanding-bandingkan dengan orang lain. Misalnya teman ganti gadget, kita tidak mau kalah. Temen yang lain beli tas baru, terus kita merasa harus ganti tas juga. Ini karena budaya kita yang mengedepankan paham “punya yang baru adalah pertanda sukses”.

Bagi penganut gaya hidup minimalis, paham tersebut tidak berlaku. Kita tak perlu minder saat tak beli barang baru. Bukan tidak sanggup beli, tapi memang tidak perlu saja.

5. Tentu saja jauh lebih berhemat

Sering kali yang membuat kita tidak sadar punya banyak pengeluaran di akhir bulan adalah karena mengeluarkan uang untuk hal-hal tidak penting.

Gaya hidup minimalis pasti akan mengerem kita untuk belanja hal yang tidak dibutuhkan. Coba selama sebulan ini, dan hitung berapa jumlah penghematan yang Anda lakukan. Pada dasarnya, gaya hidup minimalis bukan tentang mengatur pengeluaran keuangan seketat mungkin, melainkan membantu seseorang untuk menetapkan prioritas. Pilihannya adalah kebutuhan atau keinginan? Jelas pilih yang pertama dong untuk kesehatan finansial.

Hidup kok Pake Gaya :D

Sponsor : MEDALPoker.com

Gaya hidup itu sendiri merupakan suatu kebutuhan manusia yang terdiri dari kebutuhan sekunder yang merupakan sebuah keinginan-keinginan baik ataupun buruk , sebuah keinginan sementara atau benar-benar dibutuhkan. Gaya hidup seseorang dapat dilihat dari cara hidup seseorang, bagaimana dia bergaul, berpakaian, maupun kebiasaan yang sering dilakukan. 

Zaman yang terus berkembang dengan teknologi yang semakin berkembang pesat sedikit banyaknya berperan penting dalam gaya hidup seseorang, terlebih social media pada saat sekarang ini, lebih condong membuat seseorang lebih focus dengan perangkat smartphone mereka, tidak sedikit orang yang bilang jikalau  handphone pada saat ini “membuat yang jauh menjadi dekat, tetapi membuat yang dekat menjadi jauh”, kepekaan seseorang menjadi berkurang, kurang berempati,terutama kalangan muda lebih mengikuti tren yang sedang ramai di social media. 

Social media mampu membuat seseorang ketagihan sehingga dapat beresiko pada kesehatan karenan mampu membuat seseorang mengisolasikan diri .Banyak yang awalnya berniat berbagi momen ataupun berbagi pengalaman berubah menjadi ajang pamer maupun gengsi, semua itu untuk meningkatkan kekaguman orang lain kepada diri kita sendiri, tanpa kita sadari itu mampu merubah sedikit demi sedikit kepribadian dan gaya hidup seseorang menjadi lebih konsumtif demi kepopuleran ataupun ketenaran semata. 

Sebanyak apapun uang yang dimiliki tidak akan cukup untuk memenuhi gaya hidup, tetapi walaupun sedikit uang akan mampu membuat kita bertahan hidup. Perilaku yang lebih konsumtif ini menimbulkan sebuah kata yang tidak asing, yaitu konsumerisme.Konsumerisme merupakan suatu paham yang menjadikan sebuah individu seseorang maupun kelompok melakukan kegiatan konsumsi secara berlebihan, artinya melakukan kegiatan konsumsi yang lebih dari yang sebenarnya dibutuhkan.

Perilaku tersebut muncul karena kesalahan seseorang akibat tidak mampu menahan diri dan mengatur penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Kesalahan tersebut  seperti :
· membeli suatu barang yang hanya sedang tren pada masa tersebut,
· membeli sesuatu yang lebih di inginkan yang sebenarnya tidak perlu demi menjaga penampilan dan gengsi,
· berbelanja maupun makan di tempat kekinian yang mayoritas mahal

- membeli barang-barang merk terkenal untuk meningkatkan kepercayaan diri.
 

Perilaku tersebut sering tidak kita sadari membuat keuangan tidak terkontrol dengan baik, yang seharusnya bisa ditabung menjadi terbuang sia-sia. Kelompok masyarakat  dengan penghasilan lebih rendah cenderung lebih konsumtif dibandingkan dengan kelompok masyarakat dengan penghasilan yang lebih tinggi. Konsumerisme di Indonesia terdapat 28 % masyarakat yang memiliki pengeluaran yang lebih besar dari pada pemasukan yang didapatkan. (Kadence International Indonesia, 2015). Teknologi tidak dapat kita bendung perkembanganya ,

 namun banyak cara untuk mensiasatinya dari efek negative yang ditimbulkanya, tentunya dengan mengetahui kemampuan dan kapasitas diri sendiri untuk mencegah ataupun mengurangi perilaku konsumerisme. Sayang uang?!!, kendalikan keuangan yang dimiliki jikalau lebih dapat ditabung yang jauh lebih bermanfaat, dan membelanjakan uang tersebut secara bijak sesuai dengan kebutuhan yang sedang di perlukan, bukan di inginkan.

Menjalani Hidup Sehat Dengan Mengatur Pola Makan Sehat Tanpa Produk Buatan

Sponsor : MEDALPoker.com

Banyak yang melatarbelakangi orang untuk menurunkan berat badan, salah satunya faktor kesehatan. Misalnya Rina Roshinta, salah satu pengguna Fulfilled Indonesia. Berawal dari obesitas yang berpotensi menimbulkan banyak penyakit, empedu yang telah diangkat dan syaraf terjepit, dokter menyarankan Rina untuk menurunkan berat badan dan menjalani gaya hidup sehat.

Rina pun mencoba menggunakan shake/minuman protein pengganti makan. Hasilnya, ia berhasil menurunkan bobot berat badan. Tapi Rina sadar, pengganti makanan itu tidak membantunya menjalani gaya hidup sehat. Ia harus menghentikan mengonsumsi produk tersebut. Apalagi gaya hidup seperti ini membuatnya stuck, tidak bisa terus mencapai berat badan idealnya.

Sampai akhirnya, Rina bertemu Fulfilled Indonesia pada awal Januari 2017. Ia pun mulai mengikuti arahan dari Fulfilled, misalnya lebih banyak mengonsumsi sayur, buah dan protein, menyeimbangkan gizi makanan sehari-hari, sampai mengetahui pola dan takaran makan yang benar. Ia sadar bahwa hidup sehat itu kembali ke alam, makan makanan yang alami, bukan yang “buatan”. Meskipun, terkadang ia masih suka kepepet mengonsumsi suplemen, ibu 5 anak ini mencoba untuk terus konsisten dan disiplin menjalani gaya hidup yang sehat.

Apalagi Rina memiliki resolusi di tahun 2017 yang membuatnya semakin bersemangat menjalani kebiasaan sehat bersama Fulfilled Indonesia. Misalnya, mencapai berat badan sampai idealnya, yakni 60 kg (dengan tingginya 166cm), juga mengurangi lemak perut dan tubuh.

Bersama Fulfilled Indonesia, kini Rina bisa mengontrol asupan makannya. Kalau dulu, ia bisa saja “kalap makan” dengan produk suplemen makanannya. Sekarang, dengan mengikuti saran Coach, porsi makan wanita 45 tahun ini pun menjadi lebih kecil dari sebelumnya karena lambungnya sudah terbiasa. Ia pun tidak bisa makan dengan porsi yang sangat banyak.

Untuk mencapai resolusinya, ia juga berkomitmen untuk terus rajin untuk berolahraga atau beraktivitas fisik, misalnya dengan berjalan kaki ringan secara konsisten.

Memiliki riwayat penyakit serta pekerjaan yang menuntutnya untuk sering makan enak bersama customers, ia pun selalu mengatur mindset agar tetap bersemangat menjalani gaya hidup sehat. Selain berolahraga, ibu yang bekerja sebagai karyawati ini selalu menjaga gizi dan pola makan. Seringkali, ia mengonsumsi jus buah tanpa gula. Saat pagi, ia juga minum 3 gelas air putih atau air perasan lemon.

“Semuanya adalah mindset. 20% olahraga, 80% nutrisi dan pola makan,” kata Rina.

 Selain selalu memotivasi diri untuk melaksanakan gaya hidup sehat, Rina juga bersemangat mengajak keluarga untuk melakukan hal yang sama. Sang suami ikut mengontrol asupan makan dengan porsi yang lebih sedikit serta lebih banyak mengonsumsi sayur dan protein. Berkat kegigihannya, anak-anaknya pun kini mulai menyukai sayur.

 "Satu rumah berubah karena kalau udah sakit akan lebih mahal, gitu aja pola pikirnya. Saya memang belum sempurna dan masih banyak PR tapi saya senang mengajak teman-teman (untuk menjalani gaya hidup sehat).”

 Teman-teman di sekelilingnya diajaknya untuk konsisten melakukan gaya hidup sehat dengan membagikan cerita hidup Rina di mana ia dulu memiliki obesitas dan sudah tidak memiliki empedu sehingga ia perlu menjaga makan untuk tetap sehat menjaga keluarganya. Ia pun tak lupa untuk mengajak teman-temannya membuat target sehat. Rina juga selalu menguatkan sesama teman seperjuangan dalam komunitas Fulfilled Indonesia.

Gaya Hidup Sehat , Untuk Jantung yang Sehat

Sponsor : MEDALPoker.com

Saat kuliah, saya punya teman yang juga meninggal karena serangan jantung, padahal ia masih muda dan tetangga saya juga mengalami serangan jantung di usia senja-nya, dan kini sedang menjalani rawat jalan di rumahnya. Timbul pertanyaan di hati, “kok bisa semudah itu serangan jantung bisa menimbulkan kematian?” Dari situlah saya-pun ingin tahu lebih banyak tentang penyakit jantung.

Saya pun berusaha mencari informasi dengan menanyakan langsung ke pakarnya. Kebetulan di bulan Agustus waktu itu, saya berada di Banda Aceh. Saya pun menyempatkan diri untuk mampir di sebuah rumah sakit yang cukup dekat dengan tempat tinggal yakni di kawasan Lampenerut Jl. Soekarno Hatta, yakni RSUD Meuraxa Banda Aceh. Saya-pun diizinkan menemui salah seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Nurkhalisa, Sp. JP-FIHA namanya. Perbincangan-pun dimulai.

“Sebenarnya apa sih dok yang memicu terjadinya penyakit jantung?” Tanya saya.

“Selama lima tahun saya berpraktik, kebanyakan pasien yang mengalami serangan jantung, diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Bahkan banyak di antaranya yang usia masih muda. Dan setiap tahun pasien penyakit jantung terus meningkat secara signifikan,” ujar dr Nurkhalisa, Sp. JP-FIHA.

“Gaya hidup tidak sehat seperti apa dok yang menjadi pemicu serangan jantung?”

“Pola makan yang tidak sehat, dalam arti banyak mengandung zat-zat adiktif namun miskin nilai gizi. Terus, jarang berolahraga namun amat sering merokok. Selain itu juga ada riwayat atau memiliki penyakit diabetes, kolesterol tinggi, berat badan berlebih, stres, hingga tekanan darah tinggi atau hipertensi,” ungkap Nurkhalisa.

“Kok bisa sih dok, gaya hidup tak sehat dapat memicu serangan jantung?”

“Gaya hidup yang tidak sehat mengakibatkan penumpukan plak di pembuluh darah yang disebut Aterosklerosis, sehingga membuat aliran darah menjadi kurang lancar. Sebenarnya adanya plak tidak akan menimbulkan gejala, jika antara suplai darah dan kebutuhan otot sama. Akan menjadi masalah ketika suplai dan kebutuhan tidak seimbang, misalnya akibat melakukan aktivitas fisik yang tinggi seperti berolahraga ataupun berhubungan seks. Plak ini tipis dan cenderung rapuh, sehingga mudah pecah. Jika pecah dan menggumpal bersama darah, maka akan timbul penyumbatan alias terjadi serangan jantung.” Jelas Nurkhalisa.

“Selain gaya hidup tidak sehat, apakah ada faktor lain?”

“Faktor heriditas atau keturunan juga harus diwaspadai. Yaitu apabila ada riwayat anggota keluarga yang pernah mengalami serangan jantung terutama di usia muda yakni untuk pria di bawah 50 tahun dan wanita di bawah 60 tahun.”

"Bagaimana serangan jantung dapat menyerang dok?”

“Serangan jantung biasanya ditandai dengan timbulnya rasa nyeri pada dada, seperti tertekan selama lebih dari 10 menit disertai keringat dingin, rasa panas seperti terbakar yang menjalar ke lengan kiri atau paha, dan rasa mual ingin muntah. Namun uniknya pada wanita justru tidak selalu diawali dengan gejala seperti itu, “ujarnya. Rasa nyeri dada akut, menjadi sinyal pasti serangan jantung pada para pria. Wanita justru merasakan kelelahan, nafas pendek, mual, rasa sakit atau kebas di rahang, lengan maupun punggung. Itu semua adalah sinyal telah terjadi pemblokiran pada arteri yang menyebabkan pemutusan asupan nutrisi dan oksigen dari jantung alias serangan jantung,"tambahnya.

“Ngomong-ngomong soal wanita dan pria, lebih banyak mana mengalami serangan jantung yang berujung pada kematian dok?”

“Wanita.” Jawab sang dokter.

“Memprihatinkan sekali dok ya. Kenapa bisa begitu?” Tanyaku kembali.

“Menurut pengalaman saya, para wanita muda yakni usia 25 sampai 44 tahun yang mengalami gejala serangan jantung, rata-rata tidak menyadari jika mereka sedang terkena serangan jantung. Mereka kerap berfikir kalau yang dialami adalah flu, stress atau saraf kejepit. Mereka lebih peduli pada hal lain dibanding mengurus dirinya. Sehingga tidak segera mencari pertolongan medis ataupun perawatan ke rumah sakit. Jadi tak heran bila lebih banyak wanita yang meninggal akibat serangan jantung ketika sudah di rumah sakit dibanding pria dengan usia yang sama.

“Jadi penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbesar dari wanita usia 25 sampai 44 tahun, begitu dok?”

“Iya,” jawab Nurkhalisa. Dari sebab itu pula Nurkhalisa menyarankan agar wanita usia 35 ke atas sebaiknya melakukan check up kolesterol berkala. “Jika masih di bawah 30, bolehlah hanya dengan melakukan gaya hidup sehat saja. Serangan jantung dapat terjadi bila kadar kolesterol total di atas 200,” jelasnya.

“Bagaimana serangan jantung mengancam penderitanya dok?”

“Mereka yang mengalami serangan jantung berpacu dengan waktu. Jadi ketika pembuluh arteri tersumbat, maka otot-otot jantung mulai mati setelah 30 hingga 60 menit, yang diistilahkan sebagai golden hour dari serangan jantung. Setiap menit yang tertunda setelah golden hour, akan mengakibatkan makin banyaknya otot jantung yang rusak. Sehingga mengalami yang namanya gagal jantung.” Ungkap Nurkhalisa.

Banyak hal yang dapat saya petik dari perbincangan saya dengan dr Nurkhalisa, menjadikan kita semakin menyadari akan pentingnya menjaga jantung tetap sehat. Apalagi penyakit jantung kini menghantui kita-kita yang berusia muda, biang keroknya apa lagi kalau bukan gaya hidup yang tidak sehat. Terapkan hidup sehat, kenali resiko pemicu-nya, dan segera mencari pertolongan medis begitu merasakan gejala-gejala-nya. Menunda berarti kita akan kehilangan golden hour. Selain itu juga lakukan tes kolesterol terutama pada wanita.